Cileungsi – Seluruh dewan guru dan staf SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi dengan penuh antusias mengikuti pelatihan “Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran” pada Sabtu (13/9). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian In-House Training (IHT) sekolah dan menjadi materi kedua / penutup yang digelar di lingkungan SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi.

Tak kalah hebat, sesi ini menghadirkan narasumber yang juga merupakan Pengawas Pembina dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor yaitu Hj. Indah Pujiastusti, M.Pd.,. Alih-alih menyajikan banyak teori, Indah memandu sesi secara praktis dan interaktif, sehingga para peserta tetap bersemangat meski pelatihan berlangsung selama hampir empat jam.
Dalam paparannya, Indah memperkenalkan berbagai aplikasi AI yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Beberapa di antaranya adalah Mentimeter, Kahoot, ChatGPT, Canva AI, Gamma, Gemini, dan teknik penggunaan prompt yang efektif. Para guru diajarkan cara membuat soal-soal interaktif dan bahan presentasi secara cepat dan menarik. Misalnya, dengan aplikasi Gamma, materi dari dokumen Word bisa diubah menjadi slide presentasi hanya dalam hitungan detik.
“Kecerdasan buatan adalah alat. Hasilnya bergantung pada bagaimana kita sebagai manusia memberikan instruksi. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengoperasikannya menjadi kunci,” jelas Indah saat memaparkan materi.
Suasana pelatihan semakin hidup ketika para peserta tidak hanya menjadi kreator, tetapi juga mencoba hasil karya rekan-rekan mereka. Gelak tawa dan semangat kolaborasi menghiasi kegiatan yang berlangsung hampir empat jam ini. Selain itu, ice breaking di tengah acara mampu mengembalikan konsentrasi peserta yang sempat menurun.
Pelatihan ini dimoderatori oleh Bapak Chairul Latief, S.T., yang turut mengarahkan jalannya diskusi. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru bagi guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran.
“Melalui pelatihan ini, diharapkan guru dan staf SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi semakin siap menghadapi tantangan zaman dengan memanfaatkan kecerdasan buatan secara bijak, kreatif, dan inovatif,” pungkasnya. (kres)
