Assalamu’alaikum Sobat Mugaci. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI) terus berupaya melaksanakan program barunya yaitu Pembelajaran Mendalam (PM) atau istilah lainnya Deep Learning. Menurut Prof. Abdul Mu’ti, Menteri Dikdasmen RI, program ini dipandang penting di terapkan dalam dunia pendidikan Indonesia agar guru tidak sekedar mentransfer ilmu tetapi dapat melibatkan siswa dalam proses belajar.

Oleh karena itu, Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Cileungsi menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) untuk Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK di lingkungan Perguruan Muhammadiyah Cileungsi. Hal untuk menindaklanjuti pemaparan awal tentang PM pada Workshop Peningkatan Mutu Sekolah Muhammadiyah Cileungsi pada Juli lalu.

TOT PM dilaksanakan selama 1 hari pada Senin (29/9) kemarin di Aula Universitas Muhammadiyah Cileungsi (UMCI) dengan menghadirkan pembicara Bapak Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D. Ia adalah salah satu tim pengembangan program PM di Kemedikdasmen RI.

Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Cileungsi, Bapak Namin AB, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan, “Pasca TOT ini, setiap sekolah mengagendakan kegiatan diseminasi PM, KKA, PPK di sekolah masing-masing,” ungkapnya.

Sebelum dilaksanakan TOT PM tersebut, ada 3 sekolah yang sudah mengikuti pelatihan PM yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dengan dukungan dana BOS Kinerja.

“Semoga sekolah-sekolah yang sudah mengikuti pelatihan PM melalui dana BOS Kinerja, bisa membantu kepala sekolah lainnya untuk memahami materi TOT,” harapnya.

Hadir pula Bapak Drs. Sarfian Effendi selaku Wakil Ketua PCM Cileungsi yang membidangi pendidikan. Ia memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau berharap dari setiap pelatihan adalah implementasi materi yang diterima ke dalam program-program di sekolah.

“Motivasi hadirnya Bapak/Ibu sekalian pada TOT PM ini menjadi penting bagi proses peneyrapan materi dan berdampak pada pelaksanaan PM nanti di sekolah-masing,” ucapnya.

Dalam TOT PM tersebut, pembicara tidak hanya sekedar menyampaikan materi secara teoritis, tetapi membawa para peserta memahami pendekatan pembelajaran PM ini dengan adanya tugas praktik berkelompok.

Pada sesi pertama, peserta diminta berdiskusi untuk menyusun deskripsi PM versi kelompok masing-masing, kemudian dipresentasikan oleh perwakilan kelompok. Kemudian peserta disuguhkan video yang harus dicermati dengan baik. Dari video tersebut, peserta menganalisis dan menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan PM.

Pada sesi berikutnya, pembicara mengajak peserta masuk materi Dimensi Profil Lulusan (DPL). Dalam DPL, setiap kelompok harus mampu memetakan dimensi lulusan pada jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, kemudian mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Pada sesi terakhir, setiap sekolah diberikan tugas untuk menyusun langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan dalam 100 hari ke depan agar pendekatan PM dapat berjalan dengan baik sehingga mampu memingkatkan kualitas pendidikan di sekolah masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *